Top 5 Bisnis: Komitmen Jokowi Pangkas Izin Investasi Terpopuler
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan komitmennya di hadapan pelaku pasar modal mengenai pemangkasan dan penyederhanaan izin investasi di Indonesia.
Jika ada pelanggaran, Presiden RI ke-7 ini tak segan-segan akan memecat orang yang bertanggungjawab atas hal tersebut. Artikel Jokowi bakal menindak tegas pejabat yang menyulitkan izin investasi telah menarik perhatian pembaca pada edisi Jumat 2 Januari 2015 di kanal bisnis Liputan6.com.
Menjelang akhir pekan ini, artikel berisi pernyataan Jokowi di hadapan pelaku pasar modal saat membuka acara pembukaan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyita perhatian pembaca.
Berikut lima artikel pilihan terpopuler di kanal bisnis menjelang akhir pekan di awal 2015:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan komitmennya di hadapan pelaku pasar modal mengenai pemangkasan dan penyederhanaan izin investasi di Indonesia. Jika ada pelanggaran, Presiden RI ke-7 ini tak segan-segan akan memecat orang yang bertanggungjawab atas hal tersebut.
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapat sorotan dari kalangan domestik maupun luar negeri karena kebijakan fenomenal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Penyesuaian harga terpaksa dilakukan Jokowi saat belum sebulan memimpin Indonesia.
Setelah curhat mengenai dampak positif akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan soal pencabutan subsidi BBM untuk jenis Premium atau RON 88 di depan para pelaku pasar modal.
Menurut Jokowi, pemerintah telah mengambil kebijakan penurunan harga BBM subsidi Premium dan Solar. Namun disamping penurunan, pemerintah mencabut subsidi Premium dan menetapkan subsidi tetap pada Solar.
Menurut Jokowi, pemerintah telah mengambil kebijakan penurunan harga BBM subsidi Premium dan Solar. Namun disamping penurunan, pemerintah mencabut subsidi Premium dan menetapkan subsidi tetap pada Solar.
PT Pertamina (Persero) kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi hari ini. Berdasarkan data harga BBM non subsidi yang dikutip Jumat (2/1/2015) harga BBM non subsidi Pertamax dibanderol dengan Rp 8.800 per liter, Pertamax Plus Rp 9.650 per liter dan Pertamina Dex Rp 10.550 per liter.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh 10,7 persen year on year (yoy) atau US$ 294,5 miliar pada akhir Oktober 2014. Angka ini sedikit lebih lambat dari realisasi bulan sebelumnya yang mencapai pertumbuhan sebesar 11,2 persen atau US$ 292,3 miliar. (Ahm/)
Source : http://bisnis.liputan6.com/read/2155669/top-5-bisnis-komitmen-jokowi-pangkas-izin-investasi-terpopuler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar